Dalil-dalil
dari Al-Qur’an
Pertama,
firman Allah Ta’ala: Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar
memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu
tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).
Konteks ayat-ayat ini bercerita
tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah
berfirman وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya
kiamat kelak merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat.
Makna ini dikuatkan oleh qira’ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir
lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf ‘ain dan lam
pada lafal la-‘ilmun sehingga menjadi وَإِنَّهُ
لَعَلَمٌ لِلسَّاعَةِ, yang maknanya adalah ‘Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar
merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat’.[1]
Kedua, firman Allah Ta’ala: “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa
kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.” “Tidak
ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap
mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 157-159).
Ayat-ayat dalam surat An-Nisa’ di
atas menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak mampu membunuh Nabi Isa, tidak
pula mampu menyalibnya, karena Nabi Isa telah diangkat oleh Allah Ta’ala ke
langit lengkap dengan jasad dan ruhnya. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak
disalib, tetapi ada orang yang diserupakan dengan Isa di mata mereka, dan orang
itulah yang mereka salib sebagaimana firman Allah Ta’ala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah
telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Makna lafazh di dalam firman Allah بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ mengandung arti bahwa
Allah telah mengangkat Isa lengkap dengan jasad dan ruhnya, sehingga dengan demikian
tercapai bantahan terhadap pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah
membunuh dan menyalibnya, karena pembunuhan dan penyaliban itu hanya terjadi
pada jasad saja. Dalam hal ini, pengangkatan ruhnya saja tidak cukup untuk
membantah pengakuan mereka itu. Karena yang disebut oleh Isa itu mencakup badan
dan ruh, sehingga tidak cukup dengan hanya menyebut salah satu dari kedua unsur
itu, kecuali ada bukti yang membenarkan, sedangkan di sini tidak ada bukti
seperti itu. Lagi pula, pengangkatan ruh dan jasadnya secara keseluruhan itu
sesuai dengan keperkasaan Allah Yang Maha Sempurna, dan sesuai dengan hikmah,
kemuliaan dan pertolongan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang
dikehendaki-Nya.
Dalil-Dalil
dari As-Sunnah
Terdapat banyak hadits shahih yang
menjelaskan bahwa Nabi Isa belum wafat. Isa diangkat oleh Allah ke langit
—sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat di atas— dan kelak di akhir zaman akan
turun kembali ke dunia untuk memerangi Dajjal, menegakkan keadilan Islam, dan
akhirnya wafat dan dikebumikan di bumi layaknya manusia yang lain. Di antara
hadits-hadits tersebut adalah,
1. Rasulullah
bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam
sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah
dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima
pemberian harta.”[2]
2. Rasulullah
bersabda: “Bagaimana keadaan kalian apabila Ibnu Maryam turun di antara kalian
sedangkan yang menjadi imam (pemimpin) kalian berasal dari kalangan kalian
sendiri?”[3]
3. Dari
Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: “Akan senantiasa
ada di antara umatku satu kelompok yang berperang di atas kebenaran, mereka
senantiasa menang hingga hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lantas Isa ibnu Maryam
turun, maka pemimpin kelompok tersebut berkata, ‘Kemarilah, shalatlah sebagai
imam kami!’ Maka Isa menjawab, “Tidak, sebagian kalian memimpin sebagian yang
lain sebagai penghormatan Allah terhadap umat ini.”[4]
Bagaimana dan kapan Nabi Isa turun
ke Bumi ?
Setelah
Dajjal muncul dan melakukan perusakan dan penghancuran di muka bumi, Allah
mengutus Isa ‘alaihissalam untuk turun ke bumi turun di menara putih di timur
Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras
dan za’faran; beliau taruh kedua telapak tangan beliau di sayap dua orang
Malaikat. Bila beliau menundukkan kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya,
dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir
yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan
matanya.
Beliau
akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang
untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa as.
turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat di belakang
pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika
Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di
sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan
waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua
Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika
diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun
yang mencium nafasnya kecualipasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh
mata memandang. Lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas
dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi
oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka
tentang derajat mereka di surga. “[5]
Ibnu
Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat turunnya Isa, yaitu di
menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab saya baca beliau
turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’ Damsyiq, dan ini rupanya
pendapat yang lebih terpelihara. Karena di Damsyiq tidak dikenal ada menara di
bagian timur selain di sebelah Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur.
Inilah pendapat yang lebih sesuai karena beliau turun ketika sedang dibacakan
iqamat untuk shalat, lalu imam kaum Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh
Allah, majulah untuk mengimami shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja
yang maju menjadi imam, karena iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam
satu riwayat dikatakan bahwa Isa berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan
dari Allah untuk umat ini.
Kiamat di Ambang Pintu
Masa
tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat adalah selama
tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama empat puluh
tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan Al Qahthani yang melanjutkan
kepemimpinannya. Tidak lama setelah itu, terbitlah matahari dari barat dan
binatang melata yang keluar dari perut bumi yang memberikan tanda kufur dan
iman atas setiap manusia. Ketika itu setiap mukmin segera mengetahui bahwa
itulah detik detik kemunculan angina lembut dari yaman yang akan mencabut nyawa
setiap mukmin. Setelah itu, tidak seorangpun manusia yang masih memiliki
keimanan kecuali akan menemui ajalnya. Ketika seluruh penduduk manusia tidak
lagi menyebut Allah, itulah kondisi seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah
kiamat akan terjadi. Wallahu a’lam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar